Advertise on blogs

Thursday, February 12, 2009

Valentine????No Way

.

Bulan Februari sudah datang kembali membawa iklim segar yang dingin. Bagi kebanyakan orang, hari yang paling ditunggu-tunggu di bulan ini adalah hari yang jatuh setiap tanggal 14 Februari, yaitu hari Valentine.

Yep! Merayakan Valentine’s Day sangat digandrungi oleh kaum remaja (bahkan remaja kolot juga). Pada hari itu banyak orang mencoba untuk menunjukkan cintanya kepada keluarga, kerabat karib atau orang-orang yang sangat dikasihi.

Tetapi, kebanyakan ucapan kasih sayang ini lebih dominan ditujukan buat Sang Pacar. Dan biasanya isi dari ungkapan sayangnya tuh sentimentil berat, penuh rayuan gombalis bahkan ada ucapan yang menjurus ke tindakan bodoh yang tak senonoh. Selain ngirim kartu ucapan, banyak juga yang ngirim hadiah dalam bentuk kado, seperti Cupid Doll, karangan bunga, kotak berhias kembang gula atau gambar-gambar fantasi cinta. Dan yang paling khas adalah ngirim coklat berbentuk hati. Nggak cukup sampe disini, perayaan Valentine Day belum sreg tanpa mengadakan pestaphora, seperti pesta dansa ria diiringi lagu-lagu cinta dan sejenisnya.

Various definition for Valentine

“The date of the modern celebration, February 14, is believe to derive the execution of a Christian martyr, Saint valentine, on February 14, 270.” ¹

Tanggal 14 Februari itu adalah perayaan modern yang berasal dari hari dihukum matinya seorang martir atau pahlawan Kristen, yaitu Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 270 Masehi.

“A day on which lovers traditionally exchange affectionate messages and gifts. It observed on February 14, the date on which Saint Valentine was martyred.” ²

Sebuah hari dimana orang yang sedang dilanda cinta secara tradisional saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah. Hari itu diperingati pada tanggal 14 Februari dimana Santo Valentine mengalami martir (seseorang mati sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan atau keyakinan).

“The Saint Valentine who is spoken as the apposite Rhaetia and venerated in Passau as its first bishop…” ³

Santo Valentine yang disebutkan itu adalah seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai Uskup yang pertama.

¹ Encyclopedia Americana volume XIII, page 464
² Encyclopaedia Americana Volume XXVII, page 860
³ Encyclopaedia Britannica Volume XIV, page 949

Valentine Day in history

Sejak dulu di kota Roma pada abad ke 4 SM, perayaan kasih sayang itu sudah ada. Tanggal dan bulannya pun tetap sama sampe sekarang. Namun dulu perayaannya nggak dinamakan Valentine Day, karena perayaan kasih sayang itu sebenarnya untuk menghormati dewa mereka yang bernama Lupercus.

Perayaan yang berbentuk upacara itu diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang bertuliskan nama, para gadis akan mendapatkan pasangannya kemudian mereka menikah untuk jangka waktu setahun. Sesudah itu, mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menuliskan namanya lagi untuk dimasukkan ke kotak undian pada upacara tahun berikutnya.

Kegiatan rutin seperti itu sudah dilakukan kurang lebih 800 tahun lamanya. Dan ketika Katolik mulai berkembang pada waktu itu, para pemimpin gereja ingin ambil andil dalam perayaan tersebut, sehingga untuk mensiasatinya, mereka mencari seorang Santo (Orang suci untuk agama Katolik) sebagai pengganti dewa kasih sayang, Lupercus. Mereka menemukan calon pengganti Lupercus yaitu Santo Valentine, seorang Uskup yang tewas sebagai martir sekitar 200 tahun sebelum masa itu.

Alasan untuk memilih Santo Valentine sebagai pengganti dewa Lupercus pada hari kasih sayang, nggak terlepas dari riwayat si Santo itu sendiri. Konon, ia dihukum mati Kaisar Claudius II karena melanggar dekritnya. Tahun 270 SM, kekaisaran Roma memerlukan sejumlah tentara. Sang Kaisar mengeluarkan dekrit yang melarang perkawinan. Sebab, dengan perkawinan, sang tentara dikuatirkan bakal nggak bersemangat dalam perang. Ia akan teringat terus keluarga yang ditinggalkan. Tapi Uskup Valentine berusaha menolong pasangan yang sedang jatuh cinta dan ingin membentuk keluarga. Pasangan yang menikah lalu diberkati di tempat yang tersembunyi. Namun praktek itu akhirnya ketahuan juga, lantas Santo Valentine pun dihukum pancung.


Santo Valentine

Oleh karena dasar itulah Sang Santo dipilih menggantikan kedudukan dewa kasih sayangnya orang Roma, Lupercus. Sebab menurut mereka, peranan Uskup Valentine kepada Sang pecinta amat besar.

Sesuai perkembangan, siasat pemimpin gereja katolik itu nampaknya berhasil dengan sukses. Soalnya upacara kasih sayang tersebut jadi semacam rutinitas ritual yang bagi mereka wajib dirayakan. Dan untuk mencairkan kesan formalnya, mereka membungkusnya melalui hiburan-hiburan atau pesta-pesta yang pada saat itu nampaknya sudah amat sangat memprihatinkan. Karena dengan cara tersebut, banyak remaja-remaja yang terjebak pada pola perayaan awal hari kasih sayang. Seperti melakukan hubungan seks sesuka hatinya, gonta-ganti pasangan semaunya. Apalagi di zaman sekarang yang serba instan, serba cepat dan pokoknya serba serbi deh. Dikuatirkan pola tersebut semakin mendarah daging di benak khalayak.

Patut diingat, yang membedakan antara cinta dengan seks adalah cinta berasal dari hati nurani sedang seks berasal dari nafsu birahi. Dan semua yang mereka lakukan itu sebenarnya bukan lagi didasari oleh kasih sayang, tetapi hawa nafsu belaka.

Valentine dalam perspektif Islam

Sebagai generasi muslim modern yang intelek, kita mesti kritis dalam melihat suatu persoalan. Nggak level dong kalo cuma ikut-ikutan aja, itu sama aja dengan kebo yang dicocok hidungnya. Kita harus tahu dulu gimana agama memandangnya? Apa untung ruginya secara akal dan mental? Termasuk untuk masalah yang satu ini, kita harus bisa thinking smart alias berpikir cerdas, gitchu..

Yang namanya cinta itu adalah fitrah dan anugerah yang diberikan Allah buat manusia. Rasulullah SAW juga menganjurkan kita untuk memberikan cinta dan kasih sayangnya kepada sesama manusia. Hanya saja, pengertian cinta dan kasih sayang yang dianjurkan Rasulullah SAW bukan seperti perayaan hari valentinan yang cuma memfokuskan cinta pada lawan jenis dan cenderung mengumbar hawa nafsu. Akan tetapi kasih sayang yang esensinya lebih hakiki. Seperti kasih sayang kepada ortu, adik, kakak, isteri atau suami dan saudara sesama muslim. Nggak cuma segitu, anda bahkan harus menyayangi hewan, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan. Pokoke kasih sayang seorang Muslim tuh sungguh komplit dan penuh manfaat, sob!

Kalo kita tarik garis lurus dari sejarah yang sudah saya kupas tadi, sebenarnya valentinan itu merupakan bagian dari acara keagamaan umat nasrani. Bagi kita umat Islam, melibatkan simpati terhadap kegiatan dan perayaan agama lain dibatasi kedalamannya. Bahkan kalo bersandar pada pedoman aqidah yang hakiki, kita musti tegas pada prinsip.

Lakum diinukum waliyadiin.. Bagimu agamamu, bagiku agamaku..

Dan ingat nasihat Rasulullah SAW ini :

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu.” (HR. Abu Daud dan sanadnya diperkuat oleh Ibnu Taimiyah).

So, generasi muda muslim jelas harus menolak! Menolak bukan berarti memusuhi, melecehkan atau mengucilkan. Bukan, bukan. Gimanapun juga Islam menekankan toleransi antar pemeluk beragama. Hanya bukan dengan dalih toleransi kita ikut merayakan kepercayaan agama lain. Jadi, kita sebagai muslim nggak boleh turut merayakan valentine.

Kalo anda sangat menghargai nilai keimanan dan bercermin pada aqidah, mendingan nggak usah ikut-ikutan deh. Lagian ngapain sih kasih sayang dipestain segala? Di zaman sekarang, Valentine’s Day is Business Deal. Valentine’s Day tuh udah dijadiin akal-akalan si produsen bisnis yang hanya memedulikan untung materi, soal moral itu urusan orang lain, pikir mereka.

Baiklah, kembali ke laptop… :mrgreen:

Sebelum sang pastur Valentine dipenggal batang lehernya, ajaran Allah SWT dari Adam AS sampe Muhammad SAW sudah mengutamakan konsep kasih sayang dalam lika-liku syi’arnya. Kasih sayang akan tetap berpijar terang dalam hati nurani apabila tertanam niat yang ikhlas. Terpelihara selamanya. Jadi, bukan hanya “hidup” atau “dihidupkan” untuk satu hari saja. Yang divisualisasikan dengan bermacam-macam cara meriah yang cenderung hura-hura dan mubazir. Tak jarang perayaan valentine ini diselewengkan untuk hal-hal berbau negatif dan maksiat.

Eh, kesannya nih sehabis bervalentine, kasih sayang yang semula diagung-agungkan itu bakal terlupakan atau malah dilupakan. Bukankah itu sebuah kamuflase? Sebuah kasih sayang tanpa akar keikhlasan. Sayang sekali…

Dan untuk masalah cinta ini nggak bakalan ada deh yang nandingin Rasulullah SAW. Sebab, Beliau tuh begitu mencintai kita sebagai umatnya dan ingin sekali melepaskan kita dari siksa abadi api neraka. Beliau rela berkorban apa saja untuk berdakwah menyelamatkam umatnya. Tulusnya kasih sayang beliau kepada kita sampai diabadikan Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-taubah ayat 128.

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

0 comments

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment

 

Recent Post

Followers

About Me

My photo
semuanya hilang lenyap bersama dengan rasaku.....